LABUAN BAJO TERKINI – Sejak 23 Oktober 2025, Unit Pelaksana Tugas Dinas (UPTD) Pendapatan Daerah Wilayah Manggarai Barat, berkolaborasi dengan Polri dan PT Jasa Raharja, menggulirkan Operasi Kepatuhan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Kegiatan ini tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi juga sebuah panggilan untuk membangun daerah tercinta.

Anjas Pranda, Kepala UPTD Samsat Manggarai Barat, melihat operasional ini bukan semata-mata sebagai penegakan hukum, melainkan sebagai langkah proaktif untuk memastikan setiap warga negara berperan serta dalam pembangunan.

“Setiap rupiah yang kita kumpulkan dari pajak adalah nafas pembangunan bagi Labuan Bajo dan sekitarnya,” ujarnya dengan penuh semangat. Dari senyumnya, terlihat jelas bahwa ia sangat peduli terhadap masa depan daerahnya.

Masyarakat yang lewat tidak hanya berdiri diam. Mereka antusias melihat petugas bekerja, menyadari bahwa partisipasi mereka dalam membayar pajak akan menghasilkan banyak manfaat bagi komunitas.

“Kami mendukung langkah ini. Pajak yang kami bayar akan kembali lagi dalam bentuk infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan,” kata Bapak Honorius, yang sudah lama menunggu momen ini.

Dalam pelaksanaan, tim gabungan Samsat memberi sosialisasi sekaligus melakukan penertiban. Bukan hanya untuk menegur, mereka juga memberikan informasi memadai tentang pentingnya pajak.

Dengan cara tersebut, harapannya adalah menumbuhkan kesadaran kolektif akan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap pemilik kendaraan.

Di antara lalu lintas yang ramai dan hiruk-pikuk masyarakat, Anjas tidak berhenti menjelaskan kepada setiap pengendara yang berhenti.

Ia menceritakan bagaimana pajak yang dibayarkan akan digunakan untuk membangun jalan, rumah sakit, dan fasilitas pendidikan yang lebih baik.

“Kami berupaya agar Labuan Bajo menjadi tempat yang lebih baik untuk anak cucu kita,” tuturnya.

Hasil dari operasi kepatuhan ini mulai terlihat. Sejumlah pengendara yang sebelumnya enggan membayar pajak, akhirnya memahami betapa pentingnya kontribusi mereka. Beberapa dari mereka bahkan langsung melakukan pembayaran di tempat dengan semangat yang tak terbendung.

Seiring berjalannya waktu, Anjas dan timnya tidak hanya melihat angka-angka dalam laporan.

Mereka merasakan perubahan yang lebih nyata di depan mata – infrastruktur yang lebih baik, fasilitas umum yang meningkat, dan yang terpenting, rasa saling memiliki di antara masyarakat.

Setiap rupiah yang mereka kumpulkan adalah sebuah harapan untuk masa depan yang lebih cerah bagi Labuan Bajo.

Operasi ini setidaknya menjadi contoh bagi daerah lain, bagaimana suatu sistem kepatuhan pajak dapat berjalan tanpa menimbulkan resistensi.

Anjas Pranda menyimpan cita-cita besar. Ia ingin menjadikan Manggarai Barat dan Labuan Bajo sebagai model pembangunan berkelanjutan yang dapat dicontoh.

Melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan institusi terkait, harapan itu perlahan mulai terwujud.

Labuan Bajo akan terus melangkah maju dengan setiap rupiah yang dikumpulkan. Sebuah nafas pembangunan yang tidak hanya diimpikan, tetapi harus dikelola dan diawasi bersama.

Inilah cerita tentang bagaimana operasi kepatuhan pajak di Manggarai Barat tidak hanya menyentuh aspek ekonomi, tetapi juga membangun kesadaran dan semangat kebersamaan di antara warganya.