LABUAN BAJO TERKINI – Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Institut Teknologi Bandung  (ITB) hadirkan transformasi dan moderenisasi Design Souvernir melalui teknik Layered Art Dengan 3d Printing bagi warga Kampung Rinca Desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat NTT secara gratis.

Kegiatan pengembangan desain suvenir di Kampung Rinca Desa Pasir Panjang ini dirancang sebagai upaya mengoptimalkan potensi lokal melalui kolaborasi lintas disiplin ilmu antara desainer, perajin, dan masyarakat.

“Program ini berfokus pada penciptaan produk suvenir yang tidak hanya menarik secara estetika, tetapi juga fungsional dan bermakna, terinspirasi dari filosofi daily craft, dikembangkan oleh Naoto Suzuki di Jepang yang menekankan harmoni antara tradisi dan inovasi”, ungkap Hatif Adiar Almantara, S.Ds., M.Ds, Ketua Program Pengabdian Masyarakat dan Layanan Kepakaran (DPMK) Institut Teknologi Bandung (ITB) di Labuan Bajo Sabtu (1/11/2025).

Menurut Hatif, dengan menggabungkan keahlian tangan lokal dan pendekatan desain kontemporer, kegiatan ini menjadi upaya nyata dalam membangun identitas baru bagi Desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat NTT.

“Sebagai salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia, Labuan Bajo memiliki kekayaan alam, budaya, serta potensi ekonomi kreatif yang luar biasa”, imbuhnya.

Namun, produk suvenir yang beredar saat ini masih didominasi desain generik dan repetitif,sehingga belum sepenuhnya mencerminkan karakter dan kualitas desain yang diharapkan wisatawan global.

Karena itu, melalui program ini, potensi tersebut diolah kembali dengan pendekatan design research yang berfokus pada Desa Pasir Panjang, wilayah dengan kedekatan geografis dan kultural terhadap Taman Nasional Komodo, seperti Landscape Taka Makassar, Manta Point, Pulau PAdar, Pink Beach, dan Pulau Komodo dan sekitarnya.

Tujuan utama kegiatan ini adalah mengembangkan lini produk suvenir baru berbasis konsep “daily craft”, produk yang menyatukan fungsi keseharian, nilai estetika, dan keberlanjutan lingkungan.

Lebih dari itu, kegiatan ini menghadirkan pelatihan inovatif bagi masyarakat lokal untuk memanfaatkan teknologi 3D printing sebagai pelengkap keahlian tradisional.

“Melalui pelatihan ini, masyarakat diharapkan mampu memadukan kreativitas manual dengan teknologi digital untuk menghasilkan desain suvenir yang orisinal, efisien, dan bernilai ekonomi tinggi”, ungkap Sekretaris Desa Pasir Panjang, Kasmir.

Ia pun menjelaskan manfaat program ini bagi masyarakat lokal Pasir Panjang  meliputi peningkatan kapasitas inovatif perajin lokal,terbentuknya sistem produksi berkelanjutan, serta lahirnya produk-produk suvenir ikonik yang memperkuat citra Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata kreatif berkelas internasional.

Lebih lanjut kata dia kegiatan ini diharapkan menjadi model replikasi pengembangan ekonomi kreatif berbasis lokal di berbagai kawasan super prioritas lain di Indonesia, mendorong sinergi antara tradisi, teknologi, dan inovasi sosial dalam satu narasi desain yang berkelanjutan.

Kegiatan ini didanai oleh dana Pengabdian kepada Masyarakat dari Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Layanan Kepakaran (DPMK) Institut Teknologi Bandung (ITB) Tahun 2025.

Program diketuai oleh Hatif Adiar Almantara, S.Ds., M.Ds (Kelompok Keahlian Kriya dan Tradisi), dengan anggota Deny Willy Junaidy, Ph.D. (Kelompok Keahlian Manusia dan Ruang Interior, FSRD ITB / Kepala Laboratorium Furniture & Living Design Lab), Prof. Ramadhani Eka Putra, Ph.D. (Kelompok Keahlian Manajemen Sumber Daya Hayati, SITH ITB), Dr. Indria Herman (Kelompok Keahlian Perancangan Teknik dan Produksi, FTMD ITB), Linda Mawali, M.Ds. (Kelompok Keahlian Manusia dan Ruang Interior, FSRD ITB), Adli Arief Luthfan, S.Ars. & Chandra Isyanto, S.T., M.P.Mat., M.Ds. (Laboratorium Furniture & Living Design Lab FSRD ITB) serta Stefanus Evan Winarta, S.Ds. (Mahasiswa S2 FSRD ITB).

Kegiatan di dukung.oleh Kepala Desa Pasir Panjang, Nurdin, Sekretaris Desa Kasmir dan Direktur BUMDES Kuba Arisda.