LABUAN BAJO – Rencana pengembangan terminal dan apron untuk Bandara Internasional Komodo yang diusulkan oleh Kepala Unit Pelaksanaan Bandar Udara (UPBU) bersama Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, telah diterima oleh Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Usulan ini sudah diajukan, dan saya baru saja mendengarkan paparan dari Bupati Manggarai Barat Edi Endi. Semoga responsnya positif,” kata AHY saat kunjungan kerja di Labuan Bajo, Jumat (14/11/2025).
AHY menilai kondisi Bandara Komodo saat ini cukup baik, dengan banyak UMKM yang memamerkan produk khas NTT.
“Secara keseluruhan, ada banyak produk unggulan dari NTT, baik dari Labuan Bajo maupun Manggarai dan daerah lainnya, mulai dari mode fashion seperti tenun sampai kuliner dan kopi,” tambahnya.
Namun, AHY juga mengakui adanya masalah terkait keterbatasan ruang, sehingga peningkatan kapasitas diperlukan agar situasinya tidak terasa sempit.
“Karena adanya keterbatasan ruang dan dimensi, kita perlu melakukan penambahan agar tidak terasa sesak,” tegasnya.
Inisiatif untuk memperluas dan meningkatkan kapasitas Bandara Komodo sejalan dengan tujuan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Senator DPD RI dari Nusa Tenggara Timur, Angelius Wake Kako, baru-baru ini menegaskan pentingnya pengembangan terminal untuk menyeimbangkan kapasitas landasan pacu yang sudah mampu menampung pesawat besar.
Angelius turut memberikan apresiasi kepada manajemen bandara atas pencapaian signifikan, “Menjelang akhir tahun, hasilnya sangat berarti dengan mendekati satu juta penumpang, lebih dari 950 ribu,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dari Bandara Komodo telah melebihi target selama tiga tahun berturut-turut, kini mencapai lebih dari Rp20 miliar.
Di sisi lain, Kepala UPBU Internasional Komodo Labuan Bajo, Ceppy Triono, menjelaskan bahwa prioritas pembangunan tahun 2026 adalah memastikan ketahanan pasokan listrik.
“Pembangunan yang semakin besar memerlukan daya yang jauh lebih tinggi dibandingkan saat ini,” ungkapnya.
Bandara Komodo akan dibangun sesuai standar maksimal untuk memenuhi persyaratan infrastruktur bandara internasional, dengan harapan pengelolaan penumpang domestik dan internasional bisa dipisahkan di masa depan.
Ceppy menjelaskan bahwa runway saat ini memiliki panjang 2.750 meter dan lebar 45 meter, yang dianggap telah mencapai titik maksimal.
“Saat ini, apron bandara dilengkapi dengan 8 tempat parkir untuk pesawat besar, meningkat dari 7 tempat sebelumnya.Kami akan berusaha untuk memperluas terminalnya,” kata Ceppy.










Tinggalkan Balasan