LABUAN BAJO TERKINI – Puan Literasi menyalurkan bantuan buku, proyektor, laptop, serta obat-obatan untuk Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SDK Sok Rutung, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pada Senin, 26 Mei 2025.
Buku yang disumbangkan merupakan buku bacaan non-pelajaran, hasil kolaborasi dengan Pustaka Bintang. Dalam kesempatan tersebut, Puan Literasi juga turut mengajar para siswa di sekolah itu.
Founder Puan Literasi, Kania Pramesty, mengatakan organisasinya bertujuan meningkatkan literasi perempuan dan anak-anak di Indonesia. “Sebagai perempuan yang memiliki hak istimewa merasakan kekuatan pendidikan dan literasi, kami hadirkan mimpi untuk meningkatkan literasi,” ujar Puteri Indonesia Jawa Tengah 2024 itu. Ia menambahkan, “Dari langkah kecil, Puan Literasi memperjuangkan akses yang sama terhadap pendidikan dan memberdayakan generasi muda untuk membangun masa depan yang lebih cerah.”
Menurut Kania, Puan Literasi dibentuk untuk mengembangkan literasi di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). “Kita membuat Puan Literasi tujuannya untuk literasi lebih menyebar ke teman-teman di Indonesia 3T. Untuk kick off pertama, kita star di Labuan Bajo,” katanya.
Pemilihan Labuan Bajo, selain karena termasuk wilayah 3T, juga karena potensi pariwisatanya yang dinilai luar biasa dan perlu didukung sumber daya manusia (SDM) yang baik. Kania mengaku merasakan kemudahan akses terhadap buku karena lahir di Jakarta. “Kami menyadari bahwa kemudahan itu tidak bisa dimiliki oleh semua orang. Buku kan jendelanya dunia,” tuturnya.
Ia menyoroti data Programme for International Student Assessment (PISA) yang menempatkan Indonesia di posisi tiga terendah se-Asia dalam hal literasi, bahkan di bawah Vietnam. “Itu hal yang ironis banget. Mungkin kalau kita hanya melihat di Jakarta, anak-anak lumayan maju. Tetapi masih banyak daerah di luar pulau Jawa yang masih sangat tertinggal,” kata Kania.
Kenyataan tersebut, menurutnya, terbukti saat Puan Literasi mengunjungi SDK Sok Rutung. Banyak siswa belum fasih berbahasa Indonesia, sehingga instruksi guru perlu diterjemahkan ke bahasa daerah. “Siswa kelas 4 dan 5 juga masih ada yang belum bisa menghitung secara lancar, perkalian yang sederhana belum mereka pahami. Sehingga tadi kita memberikan cara untuk bisa menghitung cepat. Siswa sangat antusias,” ujarnya.
Puteri Indonesia Kepulauan Riau Favorit 2022, Raafila, yang juga tergabung dalam Puan Literasi, menambahkan bahwa peran organisasinya tak hanya sebagai penyalur bantuan, tetapi juga untuk mendorong kesadaran pemerintah. “Harapannya setelah adanya aksi advokasi ini, bisa menjadi sentuhan kepada pemerintah agar mereka bisa mengerti, kita butuhnya apa?” ucapnya.
Ia berharap ke depan Puan Literasi bisa melakukan aksi lebih besar. “Kalau sekarang kita mulai dari hal kecil, seperti membagi buku dan mengajar, ke depannya bisa membuat perpustakaan atau membuat kegiatan mengajar yang lebih besar lagi, atau bangun gedung sekolah yang rusak,” kata Raafila.
Puan Literasi beranggotakan sejumlah Puteri Indonesia, di antaranya Miracle Sitompul (Puteri Indonesia Jambi 2024), Vanessa Zahra (Puteri Indonesia DKI Jakarta 6 2024), Eganuella (Puteri Indonesia Kalimantan Selatan 2024), dan Rini (Puteri Indonesia Papua 2024).
Tinggalkan Balasan