LABUAN BAJO TERKINI – Fraksi Gabungan DPRD Kabupaten Ende melalui perwakilannya Mohamad Orba Kamu Imma, turut prihatin dengan isu tentang  “pembatalan” menjadi tuan rumah Liga 4  El Tari Memorial Cup (ETMC) 2025. Kamu Imma adalah anggota Fraksi gabungan dari Partai Gerindra. Sabtu (26/7/2025).

Adapun Fraksi Gabungan DPRD Ende tersebut terdiri dari Gerindra, PAN dan PKS,

“Kami ikut perihatin dengan beredarnya berita liar terkait pembatalan Liga 4 El Tari Memorial Cup (ETMC) 2025 yang sebenarnya digelar di Kabupaten Ende, Kami ikut perihatin dengan berita pembatalan ini” ungkap Kamu Imma.

Fraksi gabungan DPRD Ende, lanjutnya, lebih memaknai kejadian ini sebagai peluang kepada Pemerintah Daerah untuk memiliki ruang konsentrasi yang cukup dalam mempercepat akselerasi pencapaian dan penyelesaian persoalan-persoalan yang selama ini mengemuka.

Menurut anggota Fraksi Gabungan DPRD Ende itu, beberapa kali pemerintah sudah menyampaikan adanya kesulitan-kesulitan dari sisi pengelolaan keuangan daerah akibat adanya beban hutang pihak ke III.

“Dana transfer ke Desa dari ADD membuat sebagian aparatur desa belum menerima haknya. Hutang BLUD RSUD, belum lagi dana TPG juga belum bisa dicairkan yang berakibat sudah beberapa kali teman-teman PGRI mendatangi gedung DPRD, masalah lahan TPA yang sudah memasuki tahap peringatan dari kementrian” tutur dia.

Kamu Imma juga menyampaikan dari seluruh akumulasi masalah tersebut diatas berdampak pada penyelenggaraan roda pemerintahan daerah. “Terindikasi hampir seluruh OPD di Kabupaten Ende belum bisa mencairkan dana GU mereka berdampak pada Kinerja dari sisi belanja tentu melambat. Belum lagi inflasi yg belum kita ketahui datanya*, imbuhnya

Lebih lanjut, Fraksi gabungan DPRD Ende bersepakat dengan pernyataan dari berbagai pihak bahwa pembatalan ini cukup berdampak pada integritas pemerintah daerah yang sudah sejak beberapa bulan terakhir terus mempersiapkan diri menyongsong even ETMC ini.

Mereka mendesak, Pemerintah daerah perlu bersikap tegas dengan melakukan protes keras kepada berbagai pihak yang terkait.

Namun yang tidak kalah penting kata kata dia, kita juga perlu memetik hikmahnya bahwa dengan pembatalan ini, pemerintah daerah diberi ruang untuk lebih konsentrasi lagi menyelesaikan berbagai hal yang masih menggantung dan belum ada penyelesaiannya, tambahnya.

“Perlu juga diingat bahwa saat ini kita telah memasuki semester ke II tahun 2025. Banyak agenda penting yang antri dibelakang kita untuk kita selesaikan. Teruslah menatap kedepan agar Ende baru yang sudah menjadi tekad bersama dapat terlihat nyata progresnya”, pungkasnya.