LABUAN BAJO TERKINI – Deep Learning saat ini diharapkan dapat memperbaiki sistem pembelajaran di Indonesia dengan membuat siswa lebih aktif dalam memahami materi.
Pendekatan ini menekankan pentingnya pengalaman belajar yang Mindful, Meaning Full, dan Joyful, dengan fokus pada pengembangan diri dan pemahaman tujuan pembelajaran.
Dalam wawancara dengan Bernardus Jerman salah seorang guru di SLTP Negeri 2 Ruteng, Selasa (6/05/2025) terungkap bahwa Deep Learning memungkinkan siswa memahami inti pelajaran melalui praktik nyata, sehingga mengurangi beban administrasi dan meningkatkan pemahaman siswa.
Walaupun demikian sosialisasi tentang Deep Learning di sekolah itu sendiri masih bersifat terbatas dan implementasinya baru direncanakan pada tahun ajaran 2025/2026.
Dia juga menyarankan perlunya pelatihan menyeluruh untuk membantu guru menerapkan pendekatan ini.
“Dengan adanya pendekatan Deep Learning siswa dapat lebih memahami inti dari topik pembelajaran, siswa dan guru lebih banyak bertindak praktis dalam proses belajar-mengajar melalui praktek nyata lebih dari sekedar teori artinya “lebih sederhana, simple, lalu tidak membuat guru lebih banyak kerja administrasi, tapi lebih banyak action untuk membuat peserta didik itu lebih paham, mengerti apa yang diungkapkan oleh guru, tidak perlu banyak muatan materi tetapi inti dari materi itu yang siswa kuasai.” beber Bernardus.
Konsep pembelajaran Deep learning lanjut dia tidak berbeda jauh dari kurikulum sebelumnya dan tantanganya ialah mengimplementasikan ke mata pelajaran.
Sahabat seprofesi Bernardus, Benediktus H. Lagut, menekankan pentingnya mengajar dengan kasih sayang dan memastikan siswa memahami materi.
Meskipun belum diterapkan secara resmi, banyak guru berharap Deep Learning dapat meningkatkan efektivitas pengajaran dan membantu siswa belajar lebih baik.
“Alat bantu yang efektif dalam pengajaran berfungsi untuk mempermudah penyampaian materi sekaligus mengembangkan kemampuan belajar siswa dengan cara yang lebih mendalam dan personal”, terang Hendrikus.
Sebagai guru, kata dia, penting untuk konsisten dalam melaksanakan kebijakan pemerintah dengan tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi juga memastikan mereka memahami materi pembelajaran.
Dengan demikian fiharapkan kelak ketika Deep Learning di tetapkan, untuk guru apapun kurikulumnya, sebagai pendidik harus mampu mengajar dari hati dengan kasih sayang, pembelajaran yang diajarkan berhasil membuat siswa memahami dengan baik.
“Guru perlu terhubung secara interpersonal dengan siswa. Meskipun pendekatan pembelajaran Deep Learning belum resmi diterapkan, guru berharap pelaksanaannya dapat membantu mereka dalam mengajar dan mengembangkan kemampuan belajar siswa secara efisien”, urainya.
Ia meyakini bahwa deep learning dapat menjadi alat bantu yang efektif dalam pengajaran, meningkatkan penyampaian materi dan mendukung pengembangan kemampuan belajar siswa secara mendalam dan personal.
Oleh: Maria Claudia, Vholentince Diduk dan Maria Karvelina Suryati – Mahasiswa Prodi Bahasa Inggris Unika St Paulus Ruteng Manggarai NTT
Tinggalkan Balasan