LABUAN BAJO TERKINI – Kanisius Jehabut, anggota Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Manggarai Barat, menekankan pentingnya tidak mematikan akar ekonomi rakyat dengan retorika kemiskinan.
Dalam diskusi mengenai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan sahabatnya, beberapa waktu lalu, ia menyatakan bahwa pandangan untuk membagikan uang langsung kepada orang tua bisa melemahkan potensi ekonomi.
Menurutnya, MBG seharusnya mengubah masyarakat menjadi pelaku aktif dalam pembangunan, bukan penerima pasif. Ia berargumen bahwa jika dirancang dengan benar, program ini bisa meningkatkan ekonomi lokal, memberikan pekerjaan kepada petani, nelayan, dan peternak kecil.
Kanisius khawatir bahwa jika program ini dimanfaatkan oleh perusahaan besar, maka ekonomi rakyat akan terpinggirkan. Ia pun menggelorakan semangat untuk membangun kedaulatan pangan dan sumber daya manusia, dengan menegaskan bahwa investasi jangka panjang diperlukan untuk mengatasi masalah gizi buruk dan mengurangi ketergantungan pada produk luar.
‘Seorang sahabat menyatakan bahwa Program MBG bukanlah solusi pangan gratis, melainkan subsidi yang menguntungkan konglomerat, sementara masyarakat desa tetap terpinggirkan”, ungkap Kanisius, sebagimana dikutip labuanbajoterkini.id dari laman Facebook Gerindra Manggarai Barat, Senin [7/04/2025].
Ia menekankan bahwa program tersebut merupakan pertarungan narasi tentang arah pembangunan negara, apakah berfokus pada perkembangannya dari bawah atau tetap dalam model pembangunan elitis yang gagal.
Menurutnya, petani, nelayan, dan pelaku lokal harus bersuara dan berpartisipasi dalam merancang program MBG yang mendukung mereka.
Ia juga menegaskan bahwa program tersebut adalah milik rakyat, bukan elite birokrasi, dan meminta agar potensi lokal tidak diabaikan karena ketidakpastian atau ketakutan untuk mengambil langkah yang benar.
“Jangan matikan potensinya hanya karena kita terlalu malas atau terlalu takut untuk membangunnya dengan cara yang benar”, tegasnya.
Tinggalkan Balasan