LABUAN BAJO TERKINI – Kadal raksasa Komodo, dengan nama ilmiah Varanus Komodoensis, menjadi daya tarik utama pariwisata Labuan Bajo dan menarik banyak wisatawan, baik lokal maupun internasional.

Komodo adalah satu-satunya kadal raksasa yang masih hidup dan dikenal sebagai hewan yang agresif serta bukan ramah terhadap manusia. Di Taman Nasional Komodo, hewan ini menjadi predator puncak dalam ekosistem lokal. .

Komodo, sebagai predator, memburu berbagai hewan seperti rusa, babi hutan, kuda liar, dan kerbau liar untuk makanan.

Selain hewan liar, manusia juga menjadi sasaran serangan Komodo. Penyebab agresivitas Komodo terhadap manusia perlu dipahami oleh wisatawan.

Pengamatan pertama terhadap Komodo seringkali membuat orang berpikir bahwa mereka adalah binatang yang tenang dan tidak agresif.

Namun, kali ini kita akan membahas mengapa Komodo bisa menjadi agresif dan menyerang manusia, serta faktor-faktor penyebabnya yang penting untuk diketahui oleh para wisatawan.

Menurut kesaksian para Ranger, serangan Komodo terhadap mangsanya sering terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga.

Wisatawan yang ingin melihat Komodo diingatkan untuk menjaga jarak aman untuk mencegah serangan mendadak.

Komodo dapat tampak malas, namun saat mengejar mangsa, ia bisa berlari hingga 20 kilometer per jam dan menjadi agresif. Untuk melindungi diri, disarankan untuk berlari dengan cara zig-zag jika menghadapi situasi tersebut.

Selanjutnya Komodo memiliki kecepatan mencapai 20 kilometer per jam dan dikenal karena penciuman tajamnya, mampu mencium bau hingga jarak 8 kilometer tergantung arah angin.

Wisatawan disarankan untuk tidak membawa barang yang beraroma darah atau bangkai saat mengunjungi habitat Komodo. Perempuan yang sedang menstruasi juga dianjurkan tidak mendekati Komodo.

Kasus serangan Komodo terhadap manusia sering terjadi di Taman Nasional, dengan beberapa di antaranya berujung pada kematian.

Salah satu insiden yang menarik perhatian adalah kematian seorang wisatawan asal Swiss akibat gigitan Komodo.

Baron Rudolf Reding von Bibereg, seorang wisatawan asal Swiss, menjadi korban pertama yang meninggal akibat digigit Komodo pada Juli 1974. Lokasi kematiannya kini dikenal sebagai Bukit Rudolf.

Sebagian kasus kematian yang terkait dengan komodo terjadi di Kampung Komodo, termasuk insiden seorang fotografer. Selain itu, ada juga kasus lain di mana korban adalah balita yang sedang buang hajat, menurut cerita warga setempat.